Belajar: Jenis-Jenis dan Kesulitannya
Thursday, November 29, 2012
0
Comment/s
E. Jenis-Jenis Belajar
1.
Belajar Abstrak :
Belajar dengan menggunakan cara – cara berfikir abstrak. Tujuan : pemecahan
masalah – masalah yang tidak nyata.
2.
Belajar
Ketrampilan : menggunakan gerakan – gerakan motorik. Tujuan : penguasaan
keterampilan jasmaniah tertentu
3.
Belajar sosial ;
Memahami masalah dan teknik pemecahan masalah sosial. Tujuan : mengatur
dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama.
4.
Belajar Pemecahan
Masalah : mengunakan metode ilmiah, berfikir sistematis, teratur, dan teliti.
Tujuan : perolehan kemampuan dan kecakapan kognitif.
5.
Belajar apresiasi
: Belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai, seni, bahasa dan lain –
lain
6.
Belajar Kebiasaan
: Pembentukan dan perbaikan kebiasaan yang ada. Tujuan : perolehan kebiasaan –
kebiasaan yang positif
7.
Belajar
Pengetahuan : Penyelidikan yang mendalam terhadap obyek pengetahuan tertentu
8.
Belajar Rasional :
Berfikir logis dan rasional. Tujuan : rational Problem Solving
F. Kesulitan Belajar
Kesulitan Belajar (Learning Difficulities) tidak hanya dialami oleh siswa yang berkemampuan rendah, namun dialami juga oleh yang berkemampuan tinggi. Kesulitan belajar ternyata dialami juga oleh yang berkemampuan rata–rata disebabkan oleh faktor–faktor tertentu.
1. Gejala–gejala kesulitan belajar: Misbehavior seperti mengusik teman, berteriak–teriak, minggat, berkelahi, dll.
2. Faktor–Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Perubahan tingkah laku merupakan salah satu tujuan belajar, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam belajar. Faktor yang mempengaruhi kesulitan dalam belajar ada 2 macam, yaitu :
a) Faktor Intern Belajar
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam individu sendiri, misalnya kematangan, kecerdasan, motivasi dan minat.
· Kematangan; Pemberian materi tertentu akan tercapai apabila sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan individu atau siswa. Oleh karena itu, baik potensi jasmani maupun rohaninya perlu dipertimbangkan lagi kematangannya.
· Kecerdasan (IQ); Keberhasilan seorang individu dalam mempelajari berbagai pengetahuan ditentukan pula oleh tingkat kecerdasannya masing-masing, misalnya, suatu ilmu pengetahuan telah cukup untuk dipelajari oleh seseorang individu dalam taraf usia tertentu. Tetapi kecerdasan individu yang bersangkutan kurang mendukung, maka pengetahuan yang telah dipelajarinya tetap tidak akan dimengerti olehnya.
· Motivasi; juga dapat menentukan keberhasilan belajar seorang siswa. Motivasi merupakan dorongan untuk mengerjakan sesuatu. Dorongan tersebut ada yang datang dari dalam individu yang bersangkutan dan ada pula yang datang dari luar individu yang bersangkutan, seperti peran orang tua, teman dan guru.
· Minat; belajar dari dalam individu sendiri merupakan faktor yang sangat dominan dalam pengaruhnya pada kegiatan belajar, sebab kalau dari dalam diri individu tidak mempunyai sedikitpun kemauan atau minat untuk belajar, maka pelajaran yang telah diterimanya hasilnya akan sia-sia. Otomatis pelajaran tersebut tidak masuk sama sekali di dalam IQ-nya.
b) Faktor Ekstern Belajar
Faktor ekstern erat kaitannya dengan faktor sosial atau lingkungan individu yang bersangkutan. Misalnya keadaan lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, guru dan alat peraga yang dipergunakan di sekolah.
· Lingkungan Keluarga; Suasana keluarga yang tentram dan damai sangat menunjang keharmonisan hubungan keluarga. Hubungan orang tua dan anak akan dirasakan saling memperhatikan dan melengkapi. Apabila anak menemukan kesulitan belajar, dengan bijaksana dan penuh pengertian orang tuanya memberikan pandangan dan pendapatnya terhadap penyelesaian masalah belajar anaknya.
· Lingkungan Masyarakat; Peran masyarakat sangat mempengaruhi individu dalam belajar. Setiap pola masyarakat yang mungkin menyimpang dengan cara belajar di sekolah akan cepat sekali menyerap ke diri individu, karena ilmu yang didapat dari pengalamannya bergaul dengan masyarakat akan lebih mudah diserap oleh individu dar ipada pengalaman belajarnya di sekolah. Jadi peran masyarakat akan dapat merubah tingkah laku individu dalam proses belajar.
· Guru; Peran guru dapat mempengaruhi belajar. Karena guru sebagai motivator, guru sebagai fasilitator, guru sebagai inovator, dan guru sebagai konduktor masalah-masalah individu siswa, perlu menjadi acuan selama proses pendidikan berlangsung.
c) Sindrom Psikologis: Gejala yang muncul sebagai indikator keabnormalan psikis. Disebabkan oleh gangguan ringan otak (minimal brain disfunction)
· Disleksia:Ketidakmampuan belajar membaca
· Disgrafia: ketidakmampuan belajar menulis
· Diskalkula: ketidakmampuan belajar matematika
Judul : Belajar: Jenis-Jenis dan Kesulitannya
Ditulis Oleh : Unknown
Rating Blog : 5 dari 5
Ditulis Oleh : Unknown
Rating Blog : 5 dari 5
0 Comment/s: