Nganggur Bermanfaat
Saturday, October 22, 2011
8
Comment/s
Namun,
ya.. sebenarnya kerjaan ada aja, sih. Cuma belum ada komando aja dari
atasan. Belum ada perintah langsung dari pondok untuk saya aktif bekerja
sebagai security. Ya, security,, satpam! Begitulah kata-kata
olokan temanku pada saya. Seakan-akan kalo
satpam itu adalah posisi rendahan. Terus,
ada juga yang bilang kalo saya nggak bakalan bisa keluyuran lagi.
Hah, terserah. Tapi, aslinya saya kalem-kalem aja dibegituin.
Biarin aja, emang orang “sakit” semua kok yang talking
rubbish kayak gitu. Nggak
penting amat diladenin.
Buat
saya jadi security lumayan juga, itung-itung nambah pengalaman hidup di
pondok Hidayatullah yang bersebelahan dengan kampus elit ITS ini. Sekaligus,
mudah-mudahan saja kalau jiwa sekuritas saya akan lebih bertambah lagi. O,
iya.. berbicara tentang pondok ini, kata teman saya, pondok ini bagaikan “penjara
suci”. Ups, sembarang aja teman saya nii. Dibilang “penjara”,
katanya. Tapi, ya.. bagaimana nggak juga sih. Pagi sampai siang,
kuliah. Habis ashar tugas
departemen (yang saya sebut tugas mengajar dan jadi satpam tadi). Malam, kegiatan
pondok. Tidur, bangun malam terus shalat lail. “Hebat”, kan..? jelas,
emang ada benarnya juga lah kalau kenyataannya begitu. Tapi, memang nggak
apa-apa sudah. Sebab, apa salahnya dengan penjara? Coba liat Sayyid Qutb, sang
mujahid yang tidak gentar menghadapi intervensi pemerintah negaranya, Mesir.
Sampai dijebloskan ke penjara sekalipun beliau tetap gigih memegang prinsip
yang haq di tangannya. Tidak sampai di situ, meskipun di penjara
dalam keadaan tertekan beliau masih mampu menggoreskan tinta pikirannya dalam
lembaran kertas yang tersedia. Super sekali, kan?
Maka
dari itu, tempat seminim apapun ruang geraknya, kiranya masihlah kita mampu
memanfaatkannya sebisa mungkin sebagai tempat cipta karya diri kita. Terlepas
dari itu, saya bukannya setuju juga dengan penamaan pondok tercinta ini disebut
sebagai penjara kayak tadi. Tapi,
setelah mendengar perkataan teman saya tentang pondok ini, di satu sisi saya
terbayang dan berharap agar di pondok ini lahir Sayyid Qutb-Sayyid Qutb yang
tangguh dan gigih seperti Sayyid Qutb versi aslinya.
Kembali
ke suasana sabtu sore yang membosankan. Tadinya saya mau belanja ke Sakinah
Supermaket (Hh, nganggur juga ternyata punya duit). Tapi, berhubung tidak ada kendaraan yang bisa
dinaiki, sudah tanya sana-tanya sini..
“Akhi,
apa ada sepeda nganggur?”
“gak
ada” Jawabnya kontan.
Sudah, balik ke kamar hanya
bisa merenungi nasib yang tengah digeluti itu. Terkenang masa-masa dahulu yang
pernah saya lalui, ada sepeda yang bisa dikendarai. Mau ke mana tinggal gowes,
melaju tidak terhenti. Setia menemani, ke manapun saya pergi. Mengajar, ke
warnet, asrama, mengajar, ke warnet, asrama, ke warnet lagi. Begitulah siklus
perputaran roda dua tersebut. Nggak ke mana-mana lagi. Tapi, sekarang sepeda
nasionalis itu pergi pindah kendali. Dengan merah putihnya yang tetap melekat
di kerangkanya. Hiks, hiks..
Seiring
dengan ketidakberadaannya sepeda di tangan dan pindah tugasnya departemen (dari
tenaga pengajar ke satpam), intensitas kunjungan saya ke warnetpun menurun
drastis. Dan imbasnya, blog juga tidak terurus. Tapi, Alhamdulillah sesekali
saya masih bisa pinjam sepeda ke teman saya. Jadi, blog saya tidak terlalu nganggur
juga.
Sisi
lain dari revolusi kecil pada diri saya, saya lebih banyak mendapati waktu
kosong yang bisa dimanfaatkan. Ya, waktu luang yang ideal untuk dimanfaatkan
dengan hal-hal yang baik. Menulis, membaca, mengerjakan makalah, dan hafalan
al-Qur’an adalah menu yang mantap siap untuk disantap. Waktu yang kosongpun tidak
menjadi habis sia-sia. Justru, kita akan mendulang banyak pahala darinya.
Jadi,
orientasikanlah hidup kita ke sana, sesuatu yang ada feedbacknya
langsung dari Allah SWT.. Bukan yang lain!
Gambar: indonesiamedia.com
Gambar: indonesiamedia.com
Judul : Nganggur Bermanfaat
Ditulis Oleh : Unknown
Rating Blog : 5 dari 5
Ditulis Oleh : Unknown
Rating Blog : 5 dari 5
8 Comment/s:
Go on bro,, All System are go for your succes,,,
I rock u,,,
manfaatkan waktu sebaik2nya :D
*padahal diri sendiri blom berhasil -_-a
:D keep mOvin'..
thanKS for comIng here..
Semuanya ada hikmahnya akhi..ana setuju dengan antum..di manapun tugas kita, tetap akan berguna, malah bisa saja menghasilkan karya cemerlang seperti antum...jadi sangat rugi orang yang merasa terpenjara dalam lingkungan seperti itu...insyaAllah..kita bisa buktikan, bahwa akan muncul sayyid Qutub-Sayyid Qutub baru..dan, semoga salah satunya adalah antum :-)
Aamiin,,
haa,, bisa aja.
hmm,, tp, ya.. emank, perlu ditargetkan itu. insya Allah. :)
Yappp nice post. Harus memanfaatkan waktu dengan baik, jangan disia-siakan. Aaaa jadi merenung banyak menyianyiakan waktu nih saya :D
Artikelnya seger kali gan, ane suka bangeD. Pipi ini seperti "tertampar" karenanya mengingat banyak waktu yg telah terbuang percuma.
Terus berkarya...!!!
baru tau saya nganggur itu bermanfaat hahaha.. tapi tetep waktu kosong harus diisi jg dengan rutinitas yg menghasilkan walo nganggur juga,,hehe..