Malam Tahun Baru; Lebih Baik Dzikir Ketimbang Mubadzir
Tuesday, January 1, 2013
8
Comment/s
Bunyi nyaring yang memekakan telinga membahana di pelbagai
belahan dunia. Menjelang pergantian tahun sebagian besar umat bumi bersiap-siap
merayakan momen setahun sekali itu dengan kemeriahan dan euforia yang maksimal.
Di Indonesia, meskipun sebagian kota besar di Indonesia diguyuri hujan, warga tetap
antusias memadati jalanan kota dengan pekikan suara terompet dan knalpot motor
yang sangat membisingkan.
Hujan yang terus mengguyur sebagian besar wilayah Jakarta
tak menyurutkan semangat warga ibukota untuk merayakan pergantian tahun 2012. "Nggak
apa-apa2, wong hujan-hujanan setahun sekali ini," Ujar Prapto, salah satu
warga Jakarta kepada Republika sepanjang ruas Lapangan Banteng, Jakarta Pusat,
Senin (31/12).
Bukan hanya diguyuri hujan saja, masyarakat pun rela
macet-macetan demi menonton pertunjukkan kembang api yang tidak seberapa lama
itu. Di Bandung, ruas jalan di sekitar Jl Suci menuju lapangan Gasibu macet
total. "Tak bisa jalan, semua jalan macet," kata Dian Ferdiansyah,
warga Buahbatu, kepada Republika.
Dan tidak peduli berapa kocek yang mesti dirogoh demi acara
pergantian tahun agar berlangsung secara meriah. Dana yang dikeluarkan memang bermacam-macam,
dimulai dari Rp. 5.000 hingga Rp. 5.000.000. Bahkan, ada juga yang rela mengeluarkan
uangnya hingga milyaran rupiah hangus hanya untuk kembang api saja.
Di Batam, Salah satu warganya dengan cukup bangga
menghabiskan uang jutaan rupiah demi memeriahkan malam tahun baru bareng
keluarganya di Kota tersebut. "Saya beli yang enam tembakan, harganya Rp 1
juta, sengaja untuk perayaan tahun baru di rumah," kata Steven, warga
Nagoya di Batam, Senin (31/12). Antusiasme tersebut juga didukung oleh pemerintah
Kota Batam sendiri yang menyiapkan kembang api dengan 2.200 tembakan yang tidak
disebutkan berapa dana yang dihabiskan oleh Pemkot Batam.
Di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta saja, tahun baru
dimeriahkan oleh pertunjukkan kembang api yang menelan biaya hingga 2 milyar
rupiah hanya untuk durasi 20 menit saja. Penonton yang datang ke lokasi pun
terlihat sangat antusias meski harus basah-basahan dalam cuaca hujan yang lebat.
"Durasinya 20 menit dengan biaya sebesar Rp 500 juta di tiga titik. Total
semua perhelatan tahun baru di Ancol menghabiskan anggaran hingga Rp 2
miliar," Ujar Farida Kusuma GM Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya
Ancol kepada beritajakarta.com,
Selasa (1/1).
Lebih Bermanfaat
Fenomena di atas berbeda 180 derajat dengan acara Muhasabah
Akhir Tahun yang digelar oleh Republika di Masjid Pusdai Bandung, Jawa Barat.
Acara tersebut mengangkat tajuk Menuju Esok yang Lebih Baik dan diisi oleh KH.
Abdullah Gymnastiar atau yang lebih akrab disapa Aa Gym dengan menyampaikan
lima teknik bercermin diri menuju hari esok yang lebih baik.
Pertama, manusia harus selalu mentafakuri diri.
"Seperti halnya wanita yang senang melihat cermin, harus senantiasa
evaluasi diri, harus punya waktu untuk jujur diri,"kata Aa Gym. Misalnya,
kata beliau, saat tahajud, sisipkan foto kita dan bertanya apakah wajah kita
ahli surga atau ahli neraka.
Kedua, milikilah cermin pribadi. Cermin yang dimaksud adalah
adanya orang yang berani jujur menyampaikan apa adanya tentang keburukan kita.
"Butuh orang yang mengatakan apa adanya tentang diri kita. Kita tidak
perlu orang yang kagum kepada kita,"jelas Aa Gym. Menurutnya, koreksi
tidak akan merugikan apapun. "Koreksi yang keluar dari hati tidak akan
melukai diri, justru menjadi rezeki,"terangnya.
Ketiga, bergurulah kepada yang ahli karena sebaik-baiknya
guru adalah guru yang mengamalkan apa yang disampaikan. "Karena bicaranya
bukan hanya kata-kata tapi sikapnya bulat memberi yang terbaik. Banyaklah
berguru kepada orang yang yakin kepada Allah karena kebaikan akan
menular,"jelasnya.
Keempat, manfaatkan orang-orang yang benci kepada kita.
"Justru sebuah rezeki kalau ada orang yang membenci kita, sebab mereka
adalah orang yang perhatian kepada kita. Kita tahu kekurangan dan memeroleh
pahala dari kebencian mereka,"ungkapnya.
Sementara kelima, tafakuri apa yang terjadi. "Mendapat
ilmu bukan hanya dari ceramah, tapi bisa belajar dari mana saja, dari buku, dan
dari teman. Lillahi ta'ala. Niatkan
mengubah diri agar Allah ridha,"tutup Aa Gym.
Selain di Bandung, acara positif di penghujung akhir tahun
juga diselenggarakan Republika di Masjid At-Tin Jakarta, Senin (31/12). Acara pada
malam pergantian tahun tersebut diisi dengan dzikir nasional yang dihadiri oleh
banyak pengunjung. Seperti Delis Indah (43 tahun), warga Cibubur, Jakarta Timur
ia menghadiri acara Dzikir nasional ini bersama dengan suaminya.
"Lebih baik ikut dzikir nasional dari pada hura-hura di
jalan," katanya. Menurutnya, ia dan suaminya sengaja menghadiri acara ini
karena lebih bermanfaat dan lokasinya yang lebih dekat dengan rumahnya. []
Sumber:
Republika.co.id, Beritajakarta.com
gambar: Kabar24.com
Judul : Malam Tahun Baru; Lebih Baik Dzikir Ketimbang Mubadzir
Ditulis Oleh : Unknown
Rating Blog : 5 dari 5
Ditulis Oleh : Unknown
Rating Blog : 5 dari 5
8 Comment/s:
Salam...lama tak kunjung sini...
@Mustofa: iya, silahkan dinikmati kunjungannya ^_^
terima kasih ya..
sejuk sekali Mas Yahya. sepenuhnya setuju. kacau semua memang malam tahun baru kemaren. negara miskin tapi menyengat dan gila2an dalam hal membakar uang di udara.
Iya, sebenarnya masih ada ulasan yg tertinggal. Ditekankan bahwa Tahun baru itu bukan datang dari Islam sama sekali. Terlihat bagaimana ada hal terkait pembakaran uang semacam itu. Terima kasih atas kunjungannya, mas. :)
mending saya begitu mas daripada bakar bakar duit hahaha :D
ikut yg pengajian/dzikir nasional itu lho ya :)
aku setuju dengan pendapat anda.
Ok, terima kasih mas hadi :)